Recount TEXT

| Kamis, 26 Maret 2015


KOMPETISI PANJAT TEBING

       Saya adalah salah satu siswa yang suka petualangan. Hal ini terbukti waktu saya kecil saya sering diajak kakak laki laki saya mendaki gunung. Aku benar-benar suka mendaki, terutama ketika saya harus mencapai pegunungan tinggi. Meskipun saya belum mencapai puncak tertinggi, yaitu Jayawijaya di Papua, tapi saya memiliki gairah yang sangat kuat tentang hal itu. Dengan mendaki, saya merasa begitu tertantang dan juga membuat saya lebih sadar penciptaan betapa indahnya Tuhan Yang Maha Esa.
               
          Satu tahun yang lalu, saya berpartisipasi dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh sekolah Telematika Telkom Purwokerto ( STT Purwokerto ). Tapi, saya tidak mendaki gunung, saya hanya berkompetisi untuk melakukan panjat tebing. Siswa yang melakukannya di awal, maka akan menjadi pemenang. Kompetisi ini diikuti oleh banyak peserta; ada 50 peserta yang bergabung dan mereka berasal dari kota yang berbeda, teman-teman saya dari kota lain juga mengikuti kompetisi ini. salah satunya adalah Kukuh dia dari kota Purwokerto.


              Sebelum memulai kompetisi, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh setiap siswa. Sebagai contoh, memeriksa peralatan, pemanasan, air minum, dan tentu saja menyelesaikan proses pendaftaran kepada panitia. Panitia juga menyiapkan beberapa obat-obatan, dokter, dan petugas keamanan khusus untuk panjat tebing.

              Kompetisi dimulai pada 07.30 dan aku satu-satunya siswa SMP yang ikut ambil bagian. Pada giliran saya, tidak ada hambatan utama di awal dan saya bisa mengatasinya dengan baik. Tapi ketika punggungan tinggi, aku punya beberapa kesulitan yang tidak dapat dibuat dengan cepat seperti sebelumnya. Bahkan, saya hampir jatuh karena saya ingin mencapai batu, tapi aku tidak bisa, jadi tangan kanan saya tergelincir. Untungnya, saya bisa bertahan dengan baik dan keseimbangan selamat ke atas. Itu adalah pengalaman yang luar biasa dan saya tidak akan pernah lupa. Saya sangat senang, meskipun nama saya tidak diumumkan sebagai salah satu pemenang.



A Rock Climbing Competition
        
         I was one of my family who love adventurous. This was evident when I was little I was often invited my brother climbing a mountain. I really like climb, especially when I had to reach high mountains. Although I have not reached the highest peak, ie Jayawijaya in Papua, but I had a very strong passion on it. By hiking, I felt so challenging and it made me more realized how beautiful the creation of God was.

                  One year ago, I participated in a competition organized by Telematics school Telkom Purwokerto (Purwokerto STT). But, I do not climb mountains, I only competed to do rock climbing. Students who do so in the beginning, it will be a winner. The competition was attended by many participants; there were 50 participants who join and they come from a different city, my friends from other cities also joined the competition. one of which is  Kukuh him from the city of Purwokerto.

                  Before starting the competition, there are some preparations to be made by each student. For example, checking equipment, streching, drinking water, and of course complete the registration process to the committee. The committee also prepared some medicines, doctors, and special security officer for rock climbing.

                  Competition begins at 7:30 and I was the only junior high school students who took part. In my turn, there are no major obstacles in the beginning and I can handle it well. But when a high ridge, I had some difficulties that can not be made quickly as before. In fact, I almost fell because I want to reach a rock, but I could not, so my right hand slipped. Fortunately, I was able to survive well and congratulations to the above balance. It was an amazing experience and I will never forget. I am very happy, even though my name was not announced as one of the winners. but I can only be grateful in the final.

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲